Blog

Keunikan dan Manfaat Buah Black Sapote

Buah Black Sapote

Keunikan dan Manfaat Buah Black Sapote-Buah black Sapote memiliki kulit berwarna hijau tua, saat Anda membelahnya daging buah black Sapote berwarna coklat pekat sedikit kehitaman. Saat sudah besar dan masak buah black Sapote berbentuk bulat dan  bisa mencapai diameter 5-10 cm dengan berat 70-100 gram/buah.

Selain bisa diolah menjadi berbagai hidangan seperti berbagai dessert lezat, kue dan pie, black Sapote juga bisa Anda makan langsung saat kondisi buah masih segar namun pastikan kondisi buah ini hingga benar-benar masak terlebih dahulu supaya daging buahnya mudah untuk diambil menggunakan sendok seperti saat menggeruk buah alpukat.

Buah Black Sapote memiliki rasa yang hampir mirip seperti puding cokelat yang manis, bertekstur kenyal dan lembut. Rasa manis yang tidak terlalu pekat ini sangat cocok untuk dikonsumsi orang yang sedang menjalani program diet namun ingin makan puding cokelat dengan manis yang ringan, tanpa kafein dan rendah kalori.

Manfaat Buah Black Sapote

Buah Black Sapote ini bisa dikatakan sebagai buah yang serbaguna. Selain bisa digunakan sebagai bahan makanan yang dijamin sehat, dikonsumsi secara langsung, Black Sapote juga menyimpan banyak manfaat untuk kesehatan tubuh Anda. Antara lain:

  • Memiliki kandungan vitamin C dan rendah lemak
  • Dapat mengobati Insomnia
  • Memberikan nutrisi organ penglihatan
  • Dapat mengobati masalah kulit dan pernafasan
  • Dan Juga dapat sebagai sumber energi alami dan kandungan seratnya yang tinggi akan sangat baik untuk sistem pencernaan Anda.

Baca Juga: Bibit Black Sapote 70cm Unggul

Sekian Informasi tentang Keunikan dan Manfaat Buah Black Sapote, yang bisa kami sampaikan dan semoga bermanfaat.

 

Tanaman Buah Leci KOM/ Dwarf Luchee

Tanaman Buah Leci KOM/ Dwarf Luchee – dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah dengan buah berwarna merah dan rasanya manis serta berbiji kecil

Tanaman Leci Buah KOM/ Dwarf Luchee tergolong Istimewa dan berbeda dari tanaman leci jenis lain. Jikalau leci jenis lain hanya dapat tumbuh di dataran tinggi,  beda hal nya dengan leci Kom. Leci jenis ini mampu beradaptasi dan dapat tumbuh subur di dataran rendah. Leci KOM/ Dwarf Luchee adalah Tanaman leci dataran rendah yang berasal dari Cina Selatan yang bisa beradaptasi di dataran rendah dan panas

Di Indonesia di kenal juga sebagai leci, berbentuk bulat telur, buahnya serupa seperti buah kelengkeng tetapi berkulit merah serta kasar, tidak mulus seperti kelengkeng. tersusun dalam dompolan seperti rambutan. Buah leci kom memiliki rasa yang manis, dan nerbiji kecil serta Aroma buahnya harum, sangat khas hingga kerap di proses jadi sirup, juice, atau minuman pabrikan.

Menurut cerita Leci Kom ini dibawa oleh seorang saudagar asal Cina yang merapatkan kapalnya di Samut Songkhram Thailand. Famili Sapindaceae ini dulunya adalah buah kesukaan Yang Kuei Fei – seorang selir dari Kaisar Hsuan Tsung pada zaman dinasti Ming di Cina.

Pohon Leci KOM/ Dwarf Luchee ini bersosok pendek dan bertajuk kompak, cocok dengan namanya yang berarti kerdil. Terbukti tanaman disana yang berumur 20 tahun pun rata-rata hanya setinggi 4-5 meter saja. Tanaman Buah leci kom sendiri memiliki karakteristik Bentuk daunnya yang lonjong atau elips seperti daun kelengkeng namun agak keriting, Daun menyirip dan merupakan daun majemuk menyirip genap, Daun berwana kemerarahan dan setelah agak tua daun berwarana hijau mengkilap dan cerah.

Baca Juga: Bibit Leci KOM/ Dwarf Luchee 50cm Unggul

Sekian Informasi tentang Tanaman Buah Leci KOM/ Dwarf Luchee, yang bisa kami sampaikan dan semoga bermanfaat.

Tanaman Lada Perdu

 

Tanaman Lada Perdu – mudah dibudidayakan, memiliki nilai ekonomi yang tinggi, dan tidak memerlukan lahan yang luas

Kita pastinya sudah tidak asing lagi dengan yang namanya merica. Rempah-rempah yang satu ini sangat sering digunakan untuk bumbu masakan. Sebenarnya anda juga bisa menanam sendiri. Salah satu Jenis Lada yang mudah dibudidayakan yaitu Lada Perdu.

Tanaman Lada Perdu sendiri sebetulnya merupakan variasi terbaru dari tanaman lada. Jika biasanya yang banyak kita gunakan adalah lada panjat, lada memiliki keunggulan berupa jarak tanam yang bisa lebih rapat dan tidak memerlukan tiang panjat dalam penanamannya. Dalam Proses Pemanenannya juga lebih mudah karena untuk melakukan pemanenan Anda tidak butuh menggunakan tangga, sebab tinggi lada perdu hanya dikisaran 90 cm hingga 120 cm. Kelebihan lain budidaya lada perdu adalah bisa dibudidayakan di lahan sempit atau di sekitar pekarangan rumah yang tidak begitu luas karena lada perdu dapat ditanam menggunakan pot atau polybag.

Buah merica atau lada perdu memiliki bentuk bulat-bulat kecil seperti buah buni. Satu renceng lada mengandung kira-ira 30-50 buah lada. Kulit lada yang masih muda berwarna hijau, namun jika sudah mulai tua, akan berubah menjadi warna orange.

Secara fisik, Pohon Lada perdu ini Termasuk jenis pohon perdu yang tumbuh dengan rimbun. Daunnya berbentuk mirip dengan daun sirih. Jika mulai berbuah, buah akan bergelantungan dari ketiak daun maupun ujung tangkai tanaman. Buah lada perdu saling bergerombol dalam satu barisan yang rapi.

Tanaman Lada Perdu merupakan jenis lada atau merica unggul yang berasal dari hasil kemajuan budidaya lada baik di skala nasional maupun internasional. Lahirnya lada perdu ini tidak terlepas dari tangan dingin Winters dan Muzik. Meraka berdua telah berhasil melakukan rekayasa perbanyakan vegetatif dengan cabang lateral atau cabang buah akan menghasilkan lada perdu.

Cara Menanam dan Merawat Bibit Lada Perdu

Dalam membudidayakan Tanaman lada perdu ini tergolong mudah, lada Perdu sangat cocok sangat ditanam di tanah tropis sehingga sangat cocok jika ditanam diIndonesia. Akan tetapi anda tetap harus merawat tanaman Lada perdu ini jikalau ingin tumbuh secara maksimal dan menghasilkan buah yang abanyak. Beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya yaitu:

  • Kondisi Lingkungan

Merica/Lada perdu menyukai tempat yang disinari dengan matahari secara penuh. Diperlukan media tanam berupa campuran tanah dan humus dengan perbandingan berturut-turut 2:1.

  • Penyiraman

Tanaman Lada disiram minimal satu kali dalam sehari.

  • Pemupukan

Berikan pupuk NPK dengan frekuensi 3 bulan sekali. Pemberian pupuk akan mempercepat proses pembuahan merica.

  • Panen

Buah lada akan bisa dipanen hanya dalam waktu 6-8 bulan setelah bibitnya ditanam. Sebelum masa panen, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu perawatan dan pengecekant terhadap keseluruhan tanaman. Sebab ketika mulai panen, lada sangat mudah mengalami jamuran atau busuk batang karena jamur. Sebaiknya Anda juga menyemprotkan fungisida secara rutin.

Demikianlah Informasi tentang Tanaman Lada Perdu, dan semoga bermanfaat.

 

Tanaman Lada Perdu

Tanaman Lada Perdu – mudah dibudidayakan, memiliki nilai ekonomi yang tinggi, dan tidak memerlukan lahan yang luas

Kita pastinya sudah tidak asing lagi dengan yang namanya merica. Rempah-rempah yang satu ini sangat sering digunakan untuk bumbu masakan. Sebenarnya anda juga bisa menanam sendiri. Salah satu Jenis Lada yang mudah dibudidayakan yaitu Lada Perdu.

Tanaman Lada Perdu sendiri sebetulnya merupakan variasi terbaru dari tanaman lada. Jika biasanya yang banyak kita gunakan adalah lada panjat, lada memiliki keunggulan berupa jarak tanam yang bisa lebih rapat dan tidak memerlukan tiang panjat dalam penanamannya. Dalam Proses Pemanenannya juga lebih mudah karena untuk melakukan pemanenan Anda tidak butuh menggunakan tangga, sebab tinggi lada perdu hanya dikisaran 90 cm hingga 120 cm. Kelebihan lain budidaya lada perdu adalah bisa dibudidayakan di lahan sempit atau di sekitar pekarangan rumah yang tidak begitu luas karena lada perdu dapat ditanam menggunakan pot atau polybag.

Buah merica atau lada perdu memiliki bentuk bulat-bulat kecil seperti buah buni. Satu renceng lada mengandung kira-ira 30-50 buah lada. Kulit lada yang masih muda berwarna hijau, namun jika sudah mulai tua, akan berubah menjadi warna orange.

Secara fisik, Pohon Lada perdu ini Termasuk jenis pohon perdu yang tumbuh dengan rimbun. Daunnya berbentuk mirip dengan daun sirih. Jika mulai berbuah, buah akan bergelantungan dari ketiak daun maupun ujung tangkai tanaman. Buah lada perdu saling bergerombol dalam satu barisan yang rapi.

Tanaman Lada Perdu merupakan jenis lada atau merica unggul yang berasal dari hasil kemajuan budidaya lada baik di skala nasional maupun internasional. Lahirnya lada perdu ini tidak terlepas dari tangan dingin Winters dan Muzik. Meraka berdua telah berhasil melakukan rekayasa perbanyakan vegetatif dengan cabang lateral atau cabang buah akan menghasilkan lada perdu.

Cara Menanam dan Merawat Bibit Lada Perdu

Dalam membudidayakan Tanaman lada perdu ini tergolong mudah, lada Perdu sangat cocok sangat ditanam di tanah tropis sehingga sangat cocok jika ditanam diIndonesia. Akan tetapi anda tetap harus merawat tanaman Lada perdu ini jikalau ingin tumbuh secara maksimal dan menghasilkan buah yang abanyak. Beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya yaitu:

  • Kondisi Lingkungan

Merica/Lada perdu menyukai tempat yang disinari dengan matahari secara penuh. Diperlukan media tanam berupa campuran tanah dan humus dengan perbandingan berturut-turut 2:1.

  • Penyiraman

Tanaman Lada disiram minimal satu kali dalam sehari.

  • Pemupukan

Berikan pupuk NPK dengan frekuensi 3 bulan sekali. Pemberian pupuk akan mempercepat proses pembuahan merica.

  • Panen

Buah lada akan bisa dipanen hanya dalam waktu 6-8 bulan setelah bibitnya ditanam. Sebelum masa panen, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu perawatan dan pengecekant terhadap keseluruhan tanaman. Sebab ketika mulai panen, lada sangat mudah mengalami jamuran atau busuk batang karena jamur. Sebaiknya Anda juga menyemprotkan fungisida secara rutin.

Baca juga: Bibit Lada Perdu 30cm Unggul

Demikianlah Informasi tentang Tanaman Lada Perdu, dan semoga bermanfaat.

 

Tips Menanam Jeruk Siam di Dalam Pot

Tabulampot Tanaman Jeruk Siam

Tips Menanam Jeruk Siam di Dalam Pot-Jeruk siam merupakan salah satu varietas buah jeruk asal Thailand yang mampu mencuri hati masyarakat Indonesia. Bentuk buahnya yang mirip dengan jeruk keprok membuat mereka seringkali tertukar, atau bahkan dianggap sama. Padahal, sebenarnya banyak perbedaan khas dari masing-masing jenis jeruk tersebut. Jeruk siam memiliki daging buah yang aromanya lebih harum dan rasanya lebih manis. Selain itu, kulit jeruk siam jika anda perhatikan akan terasa lebih tipis bila dibandingkan dengan jeruk keprok.

Di Indonesia sudah banyak yang membudidayakan jeruk siam. Pohonnya yang dapat tumbuh baik di daerah dengan suhu 25-30 derajat celcius dan curah hujannya cukup, tentu sangat sesuai dengan iklim cuaca yang ada di Indonesia. Meskipun harga jual buah jeruk siam tidak tentu, namun mengingat peminatnya yang banyak dan bisa dibilang tak mengenal musim, membuat anda tidak perlu khawatir rugi bila ingin membudidayakan jeruk siam ini secara besar-besaran.

Tabulampot Jeruk Siam

Membudidayakan jeruk siam tidak melulu membutuhkan lahan yang luas. Bila anda mengalami keterbatasan lahan tanam, anda bisa menyiasatinya dengan menanam bibit jeruk siam dalam pot. Untuk menanam bibit jeruk siam dalam pot, anda bisa menggunakan pot atau wadah dengan ukuran diameter minimal 50 cm. Dengan menggunakan pot ukuran tersebut, anda tak perlu mengganti potnya hingga 2 tahun usia tanam. Bila pada bagian dasar pot anda tidak terdapat lubang drainase, cobalah buat dengan menggunakan bor listrik, karena keberadaan lubang drainase sangat penting. Bila tidak ada lubang drainase maka bisa menyebabkan air tergenang di media tanam dan akan menyebabkan pembusukan akar pohon jeruk anda.

Media tanam yang anda gunakan sebaiknya berupa tanah yang gembur, penuh unsur hara, dan mengandung tingkat keasaman 5,5 hingga 6,5. Tanah tersebut dicampur dengan pupuk kandang dan sekam menggunakan perbandingan 1 : 1 : 1. Bila media tanam sudah siap, kita bisa melakukan proses penanaman. Pada bagian dasar pot, tata pecahan genting atau bata hingga setinggi kurang lebih 5cm. hal ini membantu media tanam untuk tidak larut terbawa air penyiraman. Selanjutnya anda bisa memasukkan media tanam yang sudah dipersiapkan sebelumnya hingga terisi 1/3 bagian dari volume pot anda. Lepaskan bibit dari polybagnya dengan hati-hati supaya tidak menimbulkan kerusakan pada akar, lalu letakkan bibit di bagian tengah media tanam, tutup kembali dengan media tanam hingga menyisakan ruang sekiranya 3 cm di bawah bibir pot.

Pemberian tambahan nutrisi bisa anda lakukan setiap satu bulan sekali dengan memberi pupuk NPK yang ditambahkan pupuk urea dengan dosis masing-masing 25 gram. Penyiraman juga tak perlu dilakukan terlalu sering, karena pohon jeruk tidak membutuhkan banyak asupan air. Cukup setiap 3 hari sekali saja. Jangan lupa untuk meletakkan tabulampot jeruk siam anda di daerah dengan sinar matahari langsung, karena pohon jeruk membutuhkan minimal 5 jam sinar matahari setiap harinya.

Demikianlah Informasi tentang Tips Menanam Jeruk Siam di Dalam Pot , dan semoga bermanfaat.